Kesehatan seksual, mitos keliru mengenai kondom. Keterbatasan informasi membuat beredarnya mitos keliru mengenai kondom di kalangan masyarakat. Mitos-mitos ini akhirnya menanamkan pemikiran keliru di masyarakat sehingga mengesampingkan penggunaan kondom.
Berikut ini beberapa mitos keliru mengenai kondom yang beredar di kalangan masyarakat yang perlu Anda ketahui :
Malu untuk membeli
Apakah Anda termasuk dalam sebagian orang yang malu untuk membeli kondom? Rasa malu yang akhirnya berujung untuk melakukan seks tanpa pengaman. Jangan malu ataupun takut untuk mmebeli kondom jika Anda menggunakannya bukan untuk hal yang buruk.
Kondom tidak sepenuhnya aman
Kondom memang tidak sepenuhnya aman, dalam artian bisa saja pasangan Anda hamil walaupun ketika berhubungan seksual Anda menggunakan kondom. Namun setidaknya, dengan menggunakan kondom, Anda telah berusaha dalam meminimalisir resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual (PMS).
Pria harus membeli kondom ?
Siapa yang menggunakan, maka dialah yang harus membeli, begitulah logikanya. Namun jika untuk kepentingan dan kesehatan bersama, pria ataupun wanita tidak dilarang untuk membeli dan menyimpan kondom.
Kondom = menyakitkan
Jika ketika berhubungan seksual menggunakan kondom dan Anda merasa kesakitan, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Hampir semua kondom memiliki silikon atau pelumas dari air sehingga dapat mengurangi rasa sakit ketika digunakan. Kalaupun Anda merasa kesakitan akibat penggunaan kondom, mungkin disebabkan masalah kesehatan seksual.
Mengurangi kenikmatan
Mungkin banyak yang berpikir, menggunakan kondom dapat mengurangi kenikmatan ketika berhubungan seksual. Padahal kondom dibuat sangat tipis, elastis, dan tahan lama sehingga tidak menghilangkan sensitivitas secara keseluruhan. Pemikiran yang keliru di kalangan masyarakat membuat sugesti sehingga berdampak pada psikologis.
Seks tanpa kondom itu sehat !
Memang berhubungan seks tanpa kondom dinilai lebih sehat karena hormon tetap tersalurkan. Tetapi jika Anda berhubungan seksual dan tidak ingin sampai terjadi kehamilan ataupun penularan penyakit seksual, maka menggunakan kondom dapat lebih sehat.
Pasangan menikah tidak perlu kondom
Pernikahan membuat Anda berhubungan seks hanya dengan satu pasangan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk tertular penyakit seksual. Penyebaran penyakit ini bisa ditularkan melalui transportasi publik, tempat senam, dan lainnya. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan alat reproduksi serta memeriksakannya secara rutin.
Canggung mengajak menggunakan kondom
Mungkin Anda berpikir jika meminta pasangan untuk menggunakan kondom maka dapat melukai perasaan pasangan. Namun jika permintaan penggunaan kondom ini memiliki alasan yang kuat, khususnya demi kesehatan Anda berdua,mengapa harus canggung?!
Berikan alasan jelas dan kuat mengapa Anda harus menggunakan kondom ketika berhubungan seks. Bahkan proses pemakaian kondom dapat dijadikan 'permainan tambahan' atau foreplay yang dapat memanaskan hubungan seksual Anda.
Spontanitas rusak ?
Jika Anda dan pasangan setuju untuk menggunakan kondom tentu tidak akan merusak spontanitas hubungan seks Anda. Bahkan seperti yang sudah dijelaskan di atas, proses pemakaian kondom bisa dijadikan foreplay dan memanaskan hubungan seks.
Di dunia terdapat dua ukuran kondom
Masyarakat mungkin mengenal ada dua ukuran kondom di dunia ini, besar (Eropa, Amerika, Afrika) dan kecil (Asia). Namun sebenarnya kondom dapat terbagi menjadi tigda ukuran grup tergantung pada lebarnya. Pertama, dengan lebar 48-50 mm, 51-53 mm, dan 54-56 mm. Sedangkan untuk panjang, 19-20 cm (Indian 18 cm).
Bijaklah dalam berhubungan seks. Kondom bukan sekedar sebagai alat kontrasepsi atau pengaman kesehatan seksual saja, tetapi juga bisa menjadi bagian foreplay agar suasana bercinta menjadi berbeda. Terlebih sekarang ini semakin banyak ragam kondom, baik dari tekstur ataupun aroma.
Belum ada tanggapan untuk "Kesehatan Seksual: Mitos Keliru Mengenai Kondom"
Posting Komentar