Oleh : I Gusti Putu Sarjana >> 19/1/2012
Pendahuluan
Dengan berbagai macam pertimbangan, salah satu diantaranya adalah pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan desa datang dengan beranekaragam latar belakang, yang sebagian besar tidak bersangkut paut dengan dunia keuangan, begitu juga kebanyakan dari mereka tidak sempat mengenyam pendidikan formal secara memadai. Dengan goresan yang sangat sederhana ini yang kami beri judul “
Selayang Pandang Pembukuan UPK”, makapara pembaca yang belum banyak memahami seluk beluk keuangan dapat memperoleh familiaritas yang lebih baik. Penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) dan memperhatikan jauh kedepan pengelolaan SPP oleh UPK, dalam hal ini pelestariannya maka, sangat penting kiranya dipahami dunia akutansi secara bertahap. Bagaimanapun juga, jika kita terlibat dalam mengelola maupun memfasilitasi proses keuangan maka sudah barang tentu dunia keuangan dalam hal ini Akutansi juga harus kita ketahui dan fahami. Goresan ini ditulis sangat sederhana dengan harapan mudah dicerna oleh siapapun dan tentunya masih jauh dari sempurna oleh karena itu pada kesempatan-kesempatan yang ada kita coba mendiskusikan kembali dan memperkaya perbendaharaannya.
1. Alur Akutansi
Sebelum kita melakukan proses akutansi secara menyeluruh ada baiknya kita coba memahami terlebih dahulu alur atau proses-proses yang ada dalam kegiatan akutansi. Rangkaian ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya atau dikaji sepotong sepotong. Akan sangat sempurna suatu proses akutansi, jika dari awal proses kita lakukan dan ini akan banyak sekali membantu kita terutama pelaku-pelaku keuangan sehingga dalam hal-hal apapun seperti: Selisih, audit oleh pihak-pihak yang berkepentingan, menangani konflik yang mungkin muncul berkaitan dengan data keuangan baik saat ini atau dimasa yang akan datang, begitu juga didalam mengelola kegiatan keuangan dapat membuat rencana kerja yang matang dan sekaligus dapat mengevaluasi kerja kinerja dari manajemen yang diterapkan di UPK.
Alur akutansi yang maksudkan diatas seperti yang digambarkan dalam bagan berikut ini.

2. Kasus dan Permasalahan
Sadar atau tidak bahwa semua proses akan diawali terlebih dahulu dengan kasus dan dihadapkan secara langsung dengan masalah. Tidak ada kegiatan yang nyata datang dengan tiba-tiba terkecuali musibah. Kasus dan masalah adalah factor yang melengkapi keberhasilan suatu kegiatan termasuk juga kegiatan akutansi di UPK. Semakin banyak kasus dan permasalahan yang dapat kita selesaikan maka akan semakin besar keberhasilan yang akan diraih, Oleh karena itu Kasus dan masalah tidak perlu ditakuti, dihindari ataupun didiamkan. Kasus dan permasalahan wajib diselesaikan dengan cara diskusi, dibahas dalam rapat-rapat dan sebagai output dari itu semua dapat berbentuk Berita Acara, Notulen rapat, Keputusan, memo, Nota dinas dan lain sebagainya.
3. Transaksi
Apa yang dimaksud dengan Transaksi ?
Transaksi adalah peristiwa timbal balik yang terjadi antar dua pihak. Misalnya, kalau satu pihak memberi, maka pihak lain menerima atau sebaliknya. Bisa juga kedua belah pihak saling memberi. Dan menerima.
Secara akuntansi, yang dimaksud dengan transaksi adalah setiap aktifitas yang menyebabkan perubahan pada satu atau lebih unsur-unsur akutansi. Juga diperlukan pengertian yang mendalam agar bisa membeda-bedakan jenis transaksi tertentu dengan pengaruhnya atas harta, utang maupun modal, Jika kita tidak dapat membedakan hal ini bisa berakibat Patal terhadap system manajemen Keuangan.
Setelah mendapatkan pemecahan kasus dan permalasahan baik berupa Berita Acara, Notulen Rapat, keputusan dan sejenisnya yang sudah dianggap sah dan akurat secara hukum, maka transaksi dapat dilakukan, dengan dilengkapi bukti-bukti pendukung yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukti-bukti itu dapat berupa bukti pembayaran seperti Nota, Kwitansi atau bukti-bukti lain yang mempunyai kekuatan hukum yang kuat.
4. Jurnal
Menjurnal transalsi berarti memposikan unsur akutansi yang akan berakibat terhadap penambahan nilai disatu unsur dan sekaligus mengurangi pada unsur yang lain. Seperti dicontohkan, jika Kas bertambah dengan menerima dari penarikan tabungan di Bank, maka Kas didebet dan Bank di Kredit. Istilah Debet dan kredit tidak dapat dipukul rata untuk setiap jenis perkiraan atau unsur. Ada semacam aturan yang menentukan bagaimana sebuah transaksi didebet atau dikredit pada unsur-unsur akutansi terkait. Aturan itu dapat berupa :
- Untuk unsur-unsur harta dan biaya, suatu transaksi akan dianggap debet bila menyebabkan nilai unsur bersangkutan menjadi bertambah. Sebaliknya akan menjadi kredit jika menyebabkan berkurang nilai uang dari unsur dimaksud.
- Untuk perkiraan-perkiraan utang, modal serta pendapatan berlaku aturan yang sebaliknya, yaitu transaksi bersifat kredit bila menyebabkan bertambahnya nilai uang dari unsur-unsur yang bersangkutan, dan menjadi debet kalau membuat nilainnya berkurang.
Proses menjurnal ini memerlukan pemahaman yang sungguh-sungguh. Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang fatal, maka proses menjurnal dapat menggunakan sarana Slip transaksi. Contoh slip transaksi dapat dilihat dalam lampiran 1.
Slip Transaksi sangat membantu sekali didalam menjelaskan dan menceritakan riwayat transaksi, serta mencatat transaksi secara benar. Slip transaksi juga dapat membantu menunjukkan data selengkap mungkin seperti : tanggal Kejadian, besarnya transaksi, keperluan transaksi, penanggungjawab transaksi semua tercatat dislip secara lengkap. Slip tersebut juga membantu mengingatkan atau memberikan petunjuk kepada kita atau kepada siapa saja yang ingin mengetahui kejadian atau transaksi, walaupun itu kejadiannya sudah sangat lama (bertahun-tahun). Pemahaman seperti ini akan sangat sejalan dengan keberadaan program PPK yang sangat menghargai proses Pelestarian. Slip transaksitidak baku seperti contoh yang terlihat dalam lampiran 1, namun semua bersifat fleksibel dapat disesuaikan menurut kratifitas pelaku dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Yang terpenting dari slip itu mengandung unsur-unsur yang diperlukan seperti dijelaskan diatas. Begitu juga jumlah slip dalam satu transaksi berfariasi tergantung jenis transaksi yang dilakukan dan jumlah bagian yang memerlukan informasi transaksi. Nampaknya begitu rumit proses transaksi dilakukan bukan ?. Ya semua itu baru sebatas dalam Teori yang harus diceritakan dan digambarkan dalam bentuk kata-kata, tentu tampak seolah-olah sangat rumit, akan tetapi jika kita mencoba melakukan proses pembukuan seperti proses ini ternyata tidak terlalu sulit dan sangat mudah untuk diterapkan oleh pelaku sekalipun mereka tidak memiliki latarbelakang akutansi.
5. Posting
Yang dimaksudkan dengan Posting itu adalah membukukan pada Posnya masing-masing seperti Transaksi kas harus dibukukan pada buku Bantu Kas, dan transaksi bank di bukukan pada Buku Bantu Bank. Semua transaksi yang dilakukan harus dibuatkan buku bantu, sehingga dapat dengan mudah menginput data pada neraca, baik pada posisi Aktiva, Pasiva, pendapatan dan biaya. Posting memerlukan pemahaman yang sangat mendalam dan filosofinya harus betul-betul dikuasai. Oleh karena itu diskusi, rakor-rakor, pelatihan dan yang tidak kalah pentingnya adalah aplikasi terapan langsung menjadi sangat penting didalam membuka kerahasia akutansi itu.
Sarana pendukung agar kita dapat melakukan posting transaksi dengan baik, sebenarnya sangat sederhana sekali. Sarana itu dapat berbentuk buku atau dapat juga berbentuk Form atau lembaran. Semua itu tergantuing kreatifitas kita masing-masing. Yang terpenting dari kreatifitas itu ada unsur-unsur : Kolom tanggal, Kolom Uraian , Refrensi ( R ), Kolom Debet, kolom Kredit dan kolom saldo.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran 2.
Sarana bantu ini disebut juga dengan Buku Besar dan biasanya dilengkapi juga dengan Sub Buku Besar jika diperlukan. Untuk mempermudah pelaksanaan pemeriksaan cek silang biasanya dilengkapi dengan Refrensi ( R ). Refrensi adalah nomor seri yang sering disebut dengan Nomor Perkiraan atau Nomor Rekening.
6. Neraca
Pemindahan dari buku besar harus dilakukan pada semua Nomor perkiraan yang ada di buku besar. Setelah itu sebagai ikhtisarnya bisa dibuat berupa laporan untuk periode umumnya satu bulanan. Salah satu bentuk laporan yang lazim dibuat adalah Neraca Saldo. Manfaat dibuatnya Neraca saldo adalah untuk memeriksa keseimbangan perhitungan seluruh transaksi debet dan kredit yang diperoleh. Neraca saldo tidak menjamin adanya kondisi bebas kesalahan pada waktu posting meskipun benar angka-angka yang muncul menunjukkan keseimbangan. Berbagai jenis kekeliruan seperti terlewatnya satu atau beberapa transaksi sehingga tidak ikut terpindahkan kedalam buku besar, salah menenpatkan posisi debet dan kredit pada perkiraan-perkiraan yang salah, tetap bisa menghasilkan keseimbangan pada neraca saldo.
7. Laporan Keuangan
Seperti digambarkan dalam bagan alur akutansi, bahwa tujuan akhir dari seluruh akutansi itu adalah laporan keuangan. Laporan keuangan pada umumnya ada dua macam yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi. Kedua laporan ini memiliki fungsi sendiri-sendiri dan akan saling mengisi dalam memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai prospek keuangan yang bersangkutan dalam hal ini UPK. Untuk setiap bulan UPK akan dapat membuat Laporan yang berdasarkan data-data yang telah di input dalam neraca, seperti yang dipaparkan dalam Bagan Alur Akutansi diatas.
8. Kesimpulan
Telah dibahas beberapa pokok pembicaraan aspek keuangan sekali lagi perlu dikemukakan bahwa tujuan dari coretan yang sederhana ini adalah ingin menggugah, memotifasi pembaca untuk mencintai dunia akutansi lebih-lebih kepada mereka yang bergelut mengelola/memeriksa keuangan seperti UPK dan Badan Pengawas UPK serta pelaku-pelaku di desa (TPK). sekalipun isi dari tulisan ini sangat dangkal sekali, namun penulis yakin jika kita mau memulainya dari sekarang tentu lambat laun akan nampak keberhasilan sesuai yang kita harapkan. Selamat mencoba.----
“Sesuatu yang besar juga berawal dari yang kecil.Komitmen dan Tim Work adalah kendaraan menuju keberhasilan
Sumber : http://www.rbmbangli.org/
Belum ada tanggapan untuk "SEKILAS TENTANG PEMBUKUAN UPK"
Posting Komentar