Drs.Supriyanto .MT. ( Widyaiswara Madya PPPPTK BOE Malang)
TEKNOLOGI TELEVISI
Televisi Mekanik
Mungkin
susah untuk dipercaya. Namun, penemuan cakram metal kecil berputar
dengan banyak lubang didalamnya yang ditemukan oleh seorang mahasiswa di
Berlin-Jerman, 23 tahun, Paul Nipkow [1883], merupakan cikal bakal
lahirnya televisi.Kemudian disekitar tahun 1920, para pakar lainnya
seperti John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins, menggunakan
piringan Nipkow ini untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan
gambar, transmisi, dan penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem
televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran
maupun penerimaannya. Saat itu belum ditemukan Cathode Ray Tube
[CRT].Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar
pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice
President dari RCA [Radio Corporation of America]. Sarnoff sudah banyak
mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV
elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Insinyur
lain, Philo Farnsworth, juga berhasil mendapatkan sponsor untuk
mendukung idenya, dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.
Televisi Elektronik
Baik
Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil
dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat
terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan
menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik.1939, RCA dan Zworykin
siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan
secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat
yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the
National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah
saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di
Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang
berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard
elektronik baru.
Televisi Berwarna
Sebenarnya
CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum
rivalnya, RCA. Tetapi sayang sekali bahwa sistem mereka tidak
kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS, yang
sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka, harus
menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA, yang
belajar dari pengalaman CBS, mulai membangun sistem warna mereka
sendiri.. Mereka dengan cepat membangun sistem warna yang mampu juga
untuk diterima sistem hitam putih [BW]. Setelah RCA memamerkan kemampuan
sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran komersial thn 1953.
Plasma Display TV
Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L.
Bitzer dan H. Gene Slottow pada 1964 untuk Sistem Komputer PLATO. Panel
monochrome orisinal (biasanya oranye atau hijau) menikmati penggunaan
yang bertambah pada awal 1970-an karena tampilan ini kuat dan tidak
membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya
penjualan yang dikarenakan perkembangan semikonduktor memori membuat
tampilan CRT sangat murah pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi
PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil
membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan
tersebut pada 1995. Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang
lebar dari panel berwarna plasma telah menyebabkan tampilan ini kembali
mendapatkan kepopulerannya.
SMART TV
Sebagai
pelopor teknologi SMART TV, Samsung Electronics terus menyempurnakan
teknologi televisi masa depan. SMART TV Samsung kini telah mengadopsi
teknologi LED terbaru sehingga semakin memanjakan mata pemirsanya.Varian
terbaru SMART TV tersebut kini juga dihadirkan dalam ukuran layar yang
lebih beragam, mulai dari 32 inci sampai dengan 64 inci, dengan desain
yang juga semakin bervariasi.Sejak pertama kali dirilis ke pasar pada
awal 2012, Samsung SMART TV telah menyulap kotak kaca tersebut kini
memiliki berbagai kemampuan yang tidak dibayangkan sebelumnya oleh
manusia. Konektivitas tanpa batas pun dimungkinkan oleh televisi ini
sehingga memudahkan bagi setiap orang untuk berbagi konten. Saat
ini,Smart TV memiliki ribuan konten yang mendukung gaya hidup pintar dan
dapat saling terkoneksi dengan produk lainnya.
Beragam aplikasi
Agar
konsumen dapat merasakan teknologi masa depan ,melalui rangkaian produk
SMART TV terbaru yang telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi ,yaitu :
SMART INTERACTION
Smart
Interaction memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan TV.
Rangkaian aplikasi tambahan yang termasuk dalam Smart Interaction,
antara lain berupa Voice Control melalui teknologi pengenalan suara.
Aplikasi tersebut dapat merespon suara penggunanya, sehingga mereka bisa
menyalakan TV melalui respon suara, mengubah saluran TV, dan mengakses
aplikasi di dalamnya tanpa perlu menekan tombol.FItur lain adalah Motion
Control. Aplikasi ini berfungsi untuk merespon gerakan tangan
penggunanya. Kita bisa mengubah saluran TV, memilih aplikasi, bahkan
menavigasi halaman website hanya dengan gerakan tangan.
Tentunya respon terhadap gerakan dan suara ini tergantung pada
lingkungan sekitar.SMART TV juga memiliki kemampuan Face Recognition
yang memungkinkan kita melakukan login ke Smart Hub dan Skype tanpa
perlu mengetik ID dan password, tetapi cukup dengan cara mengenali wajah
kita. Namun perlu diingat bahwa teknologi pengenalan wajah ini tidak
memberikan tingkat keamanan seperti login dengan ID dan password.
SMART CONTENT
Smart
Content merupakan aplikasi terbaru dalam SMART TV. Aplikasi tersebut
memuat beragam fitur yang bisa dikoneksikan ke Internet dalam rangkaian
fitur Smart Hub, Signature Service, dan Convergence.Dengan fitur ini,
SMART TV kini memiliki kemampuan mengakses berbagai konten dan
terkoneksi melalui Internet tanpa batas, termasuk bermain games
dan mengakses hiburan online lainnya. Fitur ini juga didukung oleh
beragam aplikasi yang dapat diunduh lewat Apps. Beberapa aplikasi
tersebut merupakan aplikasi berbayar. Dengan fitur Social TV, sambil
menonton TV kini kita dapat tetap terhubung dengan teman dan keluarga
secara online melalui blog dan layanan chatting
seperti Facebook, Twitter dan Google Talk, termasuk melalui
Skype.Fitness di rumah kini tidak akan terasa membosankan, karena lewat
layanan video-on-demand, Anda dapat berolahraga termasuk mengatur waktu latihan dan merekam kemajuan latihannya dengan didukung pula oleh aplikasi exercise yang bisa diunduh di smartphone Anda.
SMART EVOLUTION
Dengan
fitur ini, kita tak perlu membeli TV baru lagi setiap tahun, tetapi
cukup mengganti Evolution Kit yang menempel pada set bagian belakang,
maka SMART TV Anda pun terus ter-update kemampuannya.Tentu saja, masih
sangat banyak lagi kemampuan pada SMART TV yang dapat dieksplorasi,
termasuk fasilitas teknologi 3D.
Perkembangan Televisi
Dalam
penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator
yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya
massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu
tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday
(1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876
- George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat
membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein
menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan
sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman,
berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang
disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 -
Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal
(liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun
LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897 -
Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl
Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena
sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
1900 -
Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia
pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam
Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya
tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
1929
- Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang
dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki
CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali
diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry
Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan
jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus
mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan
Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer
yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek
layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma
yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset
dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan
Matsushita.
dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar
semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan
produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang
benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV
LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya
adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita
memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau
yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang pakai pada
umumnya.
Jenis televisi
- Televisi analog
- Televisi digital
- Perkembangan baru
- Televisi digital (Digital Television, DTV)
- TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV)
- Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV)
- Direct Broadcast Satellite TV (DBS)
- Pay Per View
- Televisi internet
- TV Web
- Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD)
- Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP)
- Auto channel preset
- Perekam Video Digital
- DVD
- CableCARD™
- Pemrosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP)
- LCD dan Plasma display TV Layar Datar
- High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
- The Broadcast Flag
- Digital Rights Management (DRM)
Daftar Pustaka
2. http://teknikpenyiarantelevisi. com/2010/06/sejarah-penemuan-tv-mekanik-dan.html/http://dijitalteknik.tv/
3. http://teknokini.com/2012/08/23/samsung-smart-tv-ketika-televisi-semakin-cerdas-interaktif-dan-menghibur/
Sumber : www.vedcmalang.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " Sejarah Perkembangan Televisi "
Posting Komentar