Oleh : Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim |
|
Saat ini, di Jawa Timur terdapat sekitar 2.200 Hippam (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) yang dimanfaatkan untuk mencukupi pengadaan dan pemerataan air bersih di seluruh wilayah Jatim. Guna memaksimalkannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang kini menargetkan pembentukan asosiasi Hippam Jatim agar komunikasi antar Hippam dan pemerintah bisa terus terjalin.
Kepala Bidang Air Bersih dan Pengelolaan Lingkungan Permukiman Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim, Ir Moh Anwar MM saat dikonfirmasi, Selasa (19/4) menjelaskan, asosiasi ini ditujukan untuk wadah koordinasi Hippam seluruh Jatim. Dengan adanya asosiasi ini, maka pemerintah bisa memantau dan membantu Hippam yang kondisi pengelolaan dan sumber dayanya masih lemah.
Menurut dia, pemberian bantuan tak hanya bisa dilakukan dari pantauan pemerintah pada asosiasi, tapi juga bisa diusulkan dari pihak asosiasi pada pemerintah. Sehingga, dengan adanya sinergi yang baik dalam wadah asosiasi ini, maka diharapkannya target pencapaian air bersih sesuai Millenium Development Goals (MDGs) sampai 80 persen diharapkan bisa tercapai beberapatahun mendatang.
Ia menuturkan, selama ini asosiasi telah terbentuk di tingkat kabupaten, seperti Lumajang, Lamongan, dan Blitar. Di tingkat kabupaten, fungsi asosiasi telah berjalan baik, sehingga perlu ditiru oleh daerah lain yang belum memiliki. Jika diseluruh daerah telah terbentuk, maka asosiasi di tingkat provinsi bisa lebih mudah untuk bentuk koordinasi dengan asosiasi di kabupaten.
Seperti diketahui, Hippam merupakan proyek-proyek pengadaan air bersih bantuan pemerintah yang diserahkan kepada masyarakat dan dikelola bersama oleh masyarakat. Biasanya masyarakat membentuk badan pengelola di tingkat desa dalam bentuk dan pengelolaan yang sangat sederhana sehingga Hippam dapat menjadi BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
Hippam juga menjadi organisasi pengelola air di daerah pedesaan, yang dapat menjadi embrio dari PDAM setelah melalui serangkaian studi kelayakan yang memanfaatkan sumber mata air yang ada di wilayah masing-masing. Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan melalui Hippam akan dikenakan iuran bulanan sesuai dengan ketentuan masing-masing pengelolanya.
Sementara itu, untuk daerah pengguna air bersih di Jawa Timur, kini masih didominasi Kota Surabaya yang menduduki posisi tertinggi, yakni mencapai 77 persen. Pencapaian itu kini mendekati target. Diperkirakan pada 2013 sebelum target MDGs pada 2015 sudah bisa memenuhi 80 persen warga untuki bisa mengakses kebutuhan air bersih.
Sedangkan untuk penduduk pedesaan di kabupaten di Jatim, pengadaan air bersih ditargetkan mencapai 65 persen pada 2015. Hingga kini, pencapaian masih sekitar 37 persen, sehingga perlu peningkatan dua kali lipat dalam kurun empat tahun mendatang. (afr) |
Sumber : http://www.jatimprov.go.id/
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "PEMPROV TARGET BENTUK ASOSIASI HIPPAM JATIM"
Posting Komentar