Gangguan jiwa psikosomatik merupakan jenis gangguan jiwa yang paling sering ditemui. Apakah Anda sering mengeluh dengan keadaan fisik yang sangat banyak dan sering berganti-ganti setiap minggunya? Baik itu pegal-pegal, badan tidak terasa enak, perut terasa penuh dan mual serta sering keluar keringat dingin.
Dokter biasanya akan memeriksa fisik pasien dengan keluhan-keluhan seperti itu lalu menyarankan untuk menjalani beberapa tes penunjang. Namun, hasilnya tidak pernah ditemukan kelainan fisik yang mendasari keluhannya. Begitupun dengan hasil tes penunjang seperti laboratorium, radiologi, sampai endoskopi yang tidak menemukan kelainan apapun pada pasien.
Waspadailah jika Anda mengalami keluhan-keluhan namun hasil pemeriksaan tidak menemukan satupun kelainan. Kemungkinan Anda menggalami gangguan psikosomatik atau dalam bahasa kedokteran jiwa dikenal dengan sebutan "Gangguan Somatisasi."
Gangguan somatisasi memiliki gejala paling khas dimana keluhan terjadi di berbagai organ khususnya lambung, otot dan sering mengeluh nyeri. Gejala ini biasanya berlangsung lebih dari enam bulan sampai akhirnya mendapatkan diagnosis tetap sebagai gangguan somatisasi. Pasien dengan keluhan ini biasanya akan berpindah-pindah dokter karena "penyakitnya" tidak kunjung sembuh.
Kenyataannya, gangguan somatisasi ini jarang bisa ditetapkan pada semua pasien dengan keluhan psikosomatik. Karena kebanyakan keluhan psikosomatik hanya beberapa dan fokus pada satu gejala, misalnya sesak nafas, jantung berdebar dan tidak nyaman pada daerah dada. Jelasnya, gangguan psikosomatik merupakan gangguan fisik yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan.
Gejala ini biasanya berhubungan dengan konflik dan perkembangan psikologis pasien. Dan biasanya pasien menyangkal dihubungkannya penyakit dengan konflik yang terjadi dalam kehidupannya. Bahkan, ketika dokter menemukan pasien memiliki tanda depresi atau kecemasan, pasien tetap menyangkal adanya hubungan tersebut.
Anda atau memiliki keluarga yang mengalami keluhan ini disarankan untuk mengunjungi psikiater. Psikiater akan menjelaskan bagaimana mekanisme stres mempengaruhi fungsi tubuh dan akan membantu pasien dalam memahami ganguan psikosomatik yang sedang dideritanya. Sebagai informasi, gangguan jiwa tidak hanya skizofrenia atau gila, skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dan hanya terjadi di bawah satu persen.
Seorang dokter pun ditantang untuk semakin terampil dalam diagnosis gangguan jiwa terlebih yang terkait dengan keluhan dan gangguan psikosomatik. Pandangan dokter terhadap pasien sudah seharusnya menyeluruh dan berpkir dengan konsep biospikososial atau tidak hanya melihat keluhan fisik tetapi juga terkait dengan jiwa dan lingkungan sosialnya.
Stigma masykarat mengenai gangguan kesehatan jiwa menyebabkan pasien enggan berkunjung ke psikiater atau dokter jiwa. Pasien umumnya takut orang akan menuduh mereka gila karena berkunjung ke dokter jiwa, padahal berkunjung ke psikiater atau dokter jiwa dapat menjadi solusi permasalahannya. Ingatlah bahwa gangguan jiwa dapat dialami oleh siapapun karena manusia memiliki jiwa dan raga.
Belum ada tanggapan untuk "Gangguan Jiwa Psikosomatik, Paling Sering Ditemui"
Posting Komentar