(Oleh : Eko Subiyantoro Widyaiswara Muda Departemen Teknologi Informasi PPPPTK BOE Malang)
ABSTRAK
Tantangan era digital di Indonesia adalah
harus berusaha menyetarakan atau mengikuti perkembangan zaman akan
perkembangan teknologi dunia, karena perkembangan teknologi dan
informasi sangatlah pesat. Bangsa Indonesia harus meningkatkan
kreatifitasnya dalam dunia teknologi agar dapat mengikuti perkembangan
zaman yang sekarang ini dalam kondisi yang serba mutakhir. Perkembangan era digitalisasi
hanya membutuhkan waktu tiga dekade. Media informasi menjadi ranah
pertama yang terambah oleh gelombang revolusi teknologi, diantaranya
dengan dunia penerbitan buku, yang dewasa ini disibukkan dengan
mengkonversi buku-bukunya ke dalam format digital: e-book, enhanced
book, interactive book dan lain-lain. Media informasi memang selalu
menjadi gerbang yang mengantarakan sebuah zaman dari suatu era menuju
era lainnya. Media informasi merupakan salah satu alat provokasi paling
ampuh dan efektif guna mengubah pola pikir seseorang atau bahkan publik
secara kolektif.
Buku
digital adalah masa depan. Kapan konsumen di Indonesia terbiasa untuk
mengonsumsi buku digital memang masih jadi pertanyaan yang harus
dijawab. Namun, inovasi tidak boleh berhenti walau mungkin pasar buku
digital sendiri saat ini belum terbentuk. Pada Juli 2010, toko online
Amazon.com melaporkan bahwa penjualan ebooks(buku digital) di perangkat
Kindle mereka untuk pertama kalinya melebihi buku dengan hardcover. Di
tahun yang sama, penjualan ebooksdi Amerika baru mewakili sekitar 8,5%
dari total penjualan buku. Namun, pada kuartal pertama 2012, total
penjualan ebooks di Amerika sudah mengungguli penjualan buku biasa.
Fakta
ini menunjukkan seberapa cepatan perubahan gaya hidup, serta penerimaan
konsumen terhadap buku digital. Proses membaca, membeli, serta
mengoleksi buku seharusnya dapat dilakukan dengan mudah. Dengan beralih
ke buku digital,masyarakat dapat mengoleksi ratusan bahkan ribuan buku
di perangkat smartphone atau tablet mereka dengan praktis.
Keyword : Digitalisasi, buku digital, e-book, smartphone
A. Perkembangan Era Digital
Perubahan pesat teknologi ke arah kemajuan globalisasi berdampak ke hampir
semua aspek kehidupan masyarakat. Apabila pemanfaatan teknologi tidak
diatur dengan baik, maka ada kecenderungan pemanfaatan teknologi
tersebut menjadi tidak terkendali yang berakibat pada pelanggaran hukum.
Era globalisasi saat ini menjadi sangat tergantung pada kemajuan
teknologi yang dapat menciptakan efisiensi dengan jangkauan wilayah yang
luas tanpa dihalangi oleh batas-batas negara. Salah satu wujud
teknologi yang berhasil menjawab kebutuhan tersebut adalah teknologi
internet. Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki berupa jaringan
yang dapat menjangkau ke seluruh pelosok dunia, internet berhasil
merambah seluruh bidang aktifitas manusia. Hal tersebut menempatkan
internet sebagai media informasi yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat
global. Meluasnya pemakaian internet di segala aspek kehidupan manusia
ternyata membawa konsekuensi tersendiri. Perdana Menteri Perancis
François Fillon mengungkapkan bahwa era globalisasi bukan hanya sekadar
era yang terkait dengan pasar bebas dan kebebasan untuk memperkaya
negara masing-masing, melainkan era globalisasi adalah era ketika hak
asasi manusia dan demokrasi dijunjung tinggi. Yang mendasari revolusi
era digital adalah perkembangan computer elektronik digital khususnya
mikro prosesor dengan kinerjanya terus meningkat, yang memungkinkan
teknologi komputer dapat ditransmisi ke berbagai objek seperti yang saat
ini menjadi trend kamera pemutar musik pribadi. Tidak kalah pentingnya
adalah perkembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer
berakses internet penyiaran digital, ponsel berbasis Third-Generation
Technology atau 3G, yang berkembang pesat pada tahun 2000, juga
memainkan peran yang sangat besar dalam revolusi digital karena secara
bersamaan media digital tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat modern
akan informasi, komunikasi, dan konektifitas online. Teknologi Informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Perkembangan era digitalisai hanya membutuhkan waktu tiga dekade. Media
informasi menjadi ranah pertama yang terambah oleh gelombang revolusi
teknologi, diantaranya dengan dunia penerbitan buku, yang dewasa ini
disibukkan dengan mengkonversi buku-bukunya ke dalam format digital:
e-book, enhanced book, interactive book dan lain-lain. Media informasi
memang selalu menjadi gerbang yang mengantarakan sebuah zaman dari suatu
era menuju era lainnya. Media informasi merupakan salah satu alat
provokasi paling ampuh dan efektif guna mengubah pola pikir seseorang
atau bahkan publik secara kolektif. Tanda yang signifikan dalam era
digital saat ini adalah perkembangan yang sangat cepat pada sektor ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tantangan era digital di Indonesia utamanya
dimana bangsa Indonesia harus berusaha menyetarakan atau mengikuti
perkembangan zaman akan perkembangan teknologi dunia, karena
perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat. Bangsa Indonesia
harus meningkatkan kreatifitasnya dalam dunia teknologi agar dapat
mengikuti perkembangan zaman yang sekarang ini dalam kondisi yang serba
mutakhir.
1. Masyarakat Digital
Pelajar
saat ini sudah sangat berbeda dengan pelajar pada jaman dulu dimana
pola belajar hanya dilakukan secara off line atau tatap muka. Perlu di
ketahui bahwa pelajar saat ini adalah masyarakat digital (digital
society ), masyarakat dimana terlahir ketika teknologi sudah hadir
dikehidupan mereka. Namun, perubahan teknologi yang begitu masiv ini
membuat pelajar mengalami kesulitan untuk adaptif mengikuti trend
mengingat masing-masing memiliki kondisi ekonomi dan budaya yang
bervariasi. Di dunia baru mereka yang disebut world of technology ,
anak-anak bagaikan ‘bolang’ (bocah petualang) yang tersesat di hutan
yang sangat liar namun juga sangat menyenangkan bagi mereka, jika mereka
tidak diberi pedoman serta bimbingan yang intensif mereka akan menjadi
penghuni dunia teknologi yang hidupnya penuh simulasi dan representasi.
Untuk itu, mereka sangat membutuhkan bimbingan dan instruktur yang baik
agar mereka dapat menjadi masyarakat digital yang mandiri, cerdas,
kreatif dan ‘melek’ teknologi.
Bukankah
pelajar akan banyak menemui kesulitan serta masalah jika mereka tidak
memiliki instruktur yang peduli dengan mereka? Untuk itu peran pendidik
adalah memberi bimbingan dengan membuat rencana konkret guna membentuk
siswa menjadi masyarakat digital yang baik dan kontributif. Dalam
implementasinya, proses bimbingan bisa dilakukan dua cara yaitu cara
konvensional off line(langsung/tatap muka) dan on line (virtual guidance).
Perlu diketahui bahwa kehidupan mereka saat ini dihabiskan dengan
berinteraksi di dunia digital dengan memanfaatkan media-media komunikasi
on line seperti media sosial Facebook, Twitter, Whatsup, BBM
(Blackbeery Massanger ), Yahoo Massanger dan masih banyak lagi. Dengan
demikian, mereka tidak cukup mendapat bimbingan secara tatap muka saja
(langsung) namun mereka juga butuh bimbingan via digital (virtual/on
line) mengingat mereka adalah masyarakat digital.
B. Kelebihan dan Keuntungan Membaca Buku Digital
E-book atau electronic book (atau juga digital book)
adalah evolusi dari buku cetak yang biasa kita baca sehari-hari.
Dibandingkan dengan pendahulunya, e-book menawarkan berbagai macam
manfaat yang memudahkan kita menimba ilmu dan menambah wawasan. E-book
adalah buku elektronik yang bisa disimpan dengan mudah di perangkat
elektronik kita. Kapasitas memori sebesar 1 GB sekalipun bisa memuat
ratusan e-book. Jika kita punya ratusan buku cetak, sudah pasti kita
butuh rak buku yang cukup besar untuk menyimpannya.E-book kini sudah
semakin mudah didapat dan diakses. Apalagi untuk keperluan pendidikan.
E-book adalah buku yang dipublikasikan dalam format digital berisi
tulisan, gambar, yang dapat dibaca memalui perangkat komputer atau
perangkat digital lainnya. E-book ini biasanya merupakan salah satu
format alternatif dari buku cetak. Ada banyak kelebihan e-book yang
tidak dimiliki buku cetak. Buku elektronik adalah bagian dari gaya hidup
modern yang didukung perangkat elektronik. Di Amerika Serikat,
kehadiran e-book semakin menggeser buku cetak.


Gambar 1. Cara Mengakses Digital Book
E-book Lebih Praktis dan Mudah Dibawa
Jika
anda ingin membaca e-book dimanapun anda berada, anda cukup menyalakan
perangkat elektronik anda (entah itu smartphone, tablet, atau e-book
reader). Selama anda memegang perangkat elektronik itu, anda bisa
membawa ratusan bahkan ribuan buku elektronik dengan mudah. E-book
adalah buku digital sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam
bentuk fisik.
E-book Ramah Lingkungan
Buku
cetak bisa menghabiskan banyak sekali pohon yang kita perlukan untuk
menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Jika semua pohon habis
ditebang untuk membuat buku cetak, tentunya kita sendiri akan merugi.
Sebaliknya, e-book tidak memerlukan pohon karena bentukya digital.
E-book bisa disalin sebanyak yang Anda suka hanya dengan mengklik tombol
“copy” di perangkat elektronik. Sementara itu, pencetak buku
membutuhkan ratusan lembar kertas hanya untuk membuat satu salinan buku.
E-book Tahan Lama
E-book
adalah buku yang tahan lama atau bahkan abadi (everlasting). Ia tak
akan mudah rusak dimakan usia. Berbeda dengan buku cetak yang makin lama
akan makin menguning dan rusak. Selama data kita tidak terserang virus,
dan hal ini bisa dicegah dengan penggunaan computer yang hati-hati dan
pemasangan software anti virus, maka e-book kita akan tetap bagus
kondisinya meski usianya sudah puluhan tahun. Bandingkan dengan buku,
yang mudah rusak, sobek, hilang, tulisannya pudar dan berjamur bila usia
buku sudah tahunan.
E-book Lebih Simple
E-book
dinilai lebih simple untuk dibawa dan disimpan, dibandingkan dengan
buku cetak. Dengan format e-book, anda tak butuh lagi tas besar untuk
membawa beberapa buku atau rak buku berderet-deret untuk menyimpan
koleksi buku anda. Anda hanya butuh e-book readers untuk membawa atau
menyimpan buku-buku anda.
E-book Lebih Murah
Ebook
tidak perlu proses pencetakan hingga penerbitan yang memakan banyak
biaya, sehingga e-book bisa menjadi lebih murah daripada buku cetak.
Selain itu ada beberapa e-book yang kami memberikan secara gratis.
E-book Lebih Portable
Asalkan
ada hardware yang kompatibel untuk mengoperasikan ebook yang
berekstensi .pdf dan .exe ini, mau dimanapun dan kapanpun juga kita akan
tetap bisa menikmati bacaan di dalam e-book dengan nyaman. Apa hardware
yang dimaksud? Laptop bisa. Tablet bisa. Handphone jenis tertentu juga
bisa. Sangat portable bukan?
C. Jenis Format Buku Digital
Berikut beberapa format yang tersedia untuk buku dalam format digital
Ø AZW – Amazon World. Sebuah format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI kadang-kadang dengan dan kadang-kadang tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM). DRM pada format ini dikhususkan untuk Kindle Amazon.
Ø EPUB – Electronic Publication. Format terbuka didefinisikan oleh Forum Open digital book dari International Digital Publishing Forum
(idpf). EPUB mengacu kepada standar XHTML dan XML. Ini adalah standar
yang sedang berkembang. Spesifikasi untuk EPUB dapat ditemukan di situs
web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple, masing-masing memiliki
DRM mereka sendiri. Format tersebut tidak kompatibel antara satu dengan
yang lainnya. Saat ini sudah ada versi terbaru yaitu ePub 3, tetapi
belum digunakan secara luas.
Ø KF8 -Format Kindle Fire dari Amazon. Hal ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital Right Management (DRM) milik Amazon.
Ø MOBI – Format
MobiPocket, ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri.
MobiPocket tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Aplikasi
Mobipocket pada PC Windows dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf,
Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket
juga.
Ø PDB - Palm File Database. Dapat
menyertakan beberapa format buku digital yang berbeda, yang ditujukan
untuk perangkat berbasiskan sistem operasi Palm. Pada umumnya digunakan
untuk buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader
juga.
Ø PDF - Portable Document Format yang diciptakan oleh Adobe untuk produk Acrobat mereka. Format ini
secara tidak langsung merupakan format yang digunakan untuk pertukaran
dokumen. Dukungan perangkat lunak untuk format ini hampir mencakupi
semua platform
komputer dan perangkat genggam. Beberapa perangkat memiliki masalah
dengan PDF karena kebanyakan konten yang tersedia akan ditampilkan baik
untuk format A4 atau surat, yang keduanya tidak mudah dibaca ketika
diperkecil sesuai layar kecil. Beberapa aplikasi pembaca buku digital
dapat menyusun ulang tampilan beberapa dokumen PDF, termasuk Sony
PRS505, untuk mengakomodasi layar kecil.
Ø PRC - Palm Resource File, Sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
Ø HTML - Hyper Text Markup Language adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks yang didistribusikan dalam format ini. Selain itu, beberapa pembaca e-book mendukung Cascading Style Sheets (CSS) yang pada dasarnya gaya utama panduan untuk halaman HTML.
Ø CHM - Compressed HTML,
sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi
sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui
Web.
Ø XHTML - versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan aturan konstruksi XML. Ini adalah format standar untuk data epub.
Ø XML - tujuan umum markup language untuk pertukaran data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS feed meskipun beberapa format lain yang telah ditetapkan.
D. Aplikasi Pemformat Buku Digital
Sigil merupakan sebuah software editor untuk epub yang bersifat open source. Untuk mengunduh Sigil, anda dapat mengakses websitenya di https://code.google.com/p/sigil/. Beberapa fitur dari Sigil adalah sebagai berikut:
Ø Gratis dan Open Source dengan lisensi GPLv3
Ø Multiplatform: dapat dijalankan di Windows, Linux dan Mac
Ø Multiple view: Book view, Code View dan Preview
Ø Dapat langsung mengedit tampilan epub di book view
Ø Generator daftar isi dengan support untuk heading multi-level
Ø Editor metadata.
Sigil sudah mendukung import file video dan audio
semenjak versi 0.7.0. Dalam buku ini kita akan menggunakan Sigil versi
0.7.2. Untuk mengunduh Sigil, siswa dapat meng-akses websitenya di https://code.google.com/p/sigil/.
Gambar 2. Tampilan Awal Sigil
Panel sebelah kiri merupakan file browser untuk file-file yang terdapat di dalam epub, panel tengah merupakan editor, dan panel sebelah kanan untuk daftar isi dari dokumen epub yang sedang dikerjakan. File instalasi
perangkat lunak Sigil dapat ditemukan dan dapat diunduh pada laman
Sigil. Proses instalasi perangkat lunak Sigil sebagai berikut.
Gambar 3. Proses Instalasi Perangkat Lunak Sigil
Terdapat berbagai macam perangkat lunak (software) untuk membaca epub, namun hanya sebagian yang dapat memutar file multimedia, antara lain:
Ø Melalui komputer :
ü aplikasi desktop -> GHP Reader
ü Google Chrome -> Readium -> install dari chrome store -> beberapa video tidak dapat diputar
Ø Melalui tablet / smartphone:
ü Android -> Ideal Reader atau moon+reader -> install dari google play
ü iOS -> iBooks
Gambar 4. Perangkat Lunak Pembaca Buku Digital
2. Membaca Buku Digital Melalui Readium
Untuk melakukan instalasi plugin Readium di Google Chrome, cukup buka halaman web http://readium.org dari Google Chrome, kemudian tekan tombol “install from chrome web store”, dan pilih “add”.
Gambar 5. Memasang Plugin Readium
Untuk mengakses Readium, ketikkan chrome://apps/ di address bar Google Chrome Anda, dan silahkan pilih Readium dari daftar aplikasi GoogleChrome Anda.
Gambar 6. Icon Readium Yang Sudah Terinstal
Untuk menambahkan buku ke dalam readium, tekan tombol “add new book” di pojok kanan atas Google Chrome, maka buku akan ditambahkan ke dalam pustaka Readium.
Gambar 7. Tampilan Buku-Buku Digital di Readium
Untuk mulai membaca buku, silahkan klik di gambar buku atau tombol “read”.
Gambar 8. Tampilan Buku Digital Ketika di Buka
E. Kesimpulan
1. Perkembangan era digitalisasi hanya membutuhkan waktu tiga dekade. Media
informasi menjadi gerbang yang mengantarakan sebuah zaman dari suatu
era menuju era lainnya. Media informasi merupakan salah satu alat
provokasi paling ampuh dan efektif guna mengubah pola pikir seseorang
atau bahkan publik secara kolektif. Tanda yang signifikan dalam era
digital saat ini adalah perkembangan yang sangat cepat pada sektor ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Buku
digital adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya
terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar,
maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat
berwujud teks atau gambar. Terdapat berbagai format buku elektronik yang
populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg, doc lit dan html.
3. IBook, Google Play Books, Kindle Fire, Kobo, adalah sederet pilihan cara baru dalam membaca buku. Qbaca adalah aplikasi Android yang dikembangkan oleh Telkom,
pengembang aplikasi ini menggunakan format EPUB3 yang akan membawa
pengalaman membaca buku menjadi lebih nyaman dibaca, baik di layar
smartphone yang kecil maupun di layar tablet yang lebih lebar, dengan fasilitas pengubahan ukuran dan jenis font, dan setting lain.
F. Daftar Pustaka
Lintang Suharto Rivai, 2007, "Widyaiswara Menapak di Era Digital," PT. Sarana Komunikasi Utama, 2007
Tim Seamolec, 2013, “Simulasi Digital”, Jakarta Seamolec 2013
Firdaus Azwar Ersyad, “Mendidik Masyarakat Digital ” 17 Maret 2014 https://www.academia.edu/5002586/Mendidik_Masyarakat_Digital
________________, “Buku Digital untuk Masyarakat Digital ” 4 Maret 2014 http://koran-sindo.com/node/332259
________________, “ Learning with E-book” 30 April 2014 http://www.pendidikankarakter.com/newsletter/
Sumber : .............
Belum ada tanggapan untuk "MENAPAK DI ERA DIGITAL DENGAN MEMASYARAKATKAN BUKU DIGITAL"
Posting Komentar